Metode Bimbingan Kelompok dalam Bimbingan dan Konseling: Homeroom
HOMEROOM
Pengertian
Homeroom
Menurut
Rumegang (2020) homeroom merupakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam suatu
ruangan (kelas) guna kegiatan bimbingan belajar dalam usaha memperoleh
pemahaman yang lebih mendalam. Dalam program homeroom ini hendaknya diciptakan
suatu situasi yang bebas dan menyenangkan, sehingga peserta didik dapat
mengutarakan perasaannya seperti di rumah. Sedangkan teknik home room menurut
Pietrofesa (dalam Amrullah, 2021) adalah teknik untuk mengadakan pertemuan
dengan sekelompok peserta didik di luar jam-jam pelajaran dalam suasana
kekeluargaan, dan dipimpin oleh konselor.
Sedangkan
menurut Tohirin homeroom adalah program yang dilakukan di sekolah (di dalam
kelas) di luar jam pelajaran untuk membicarakan beberapa hal yang dianggap
perlu. Teknik ini dilakukan dengan menciptakan suatu kondisi sekolah atau kelas
seperti di rumah, sehingga tercipta suatu kondisi yang bebas dan menyenangkan. Berdasarkan
berbagai pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa homeroom merupakan teknik
yang digunakan untuk menciptakan suasana kekeluagaan dengan peserta didik yang
dilakukan diluar jam sekolah supaya peserta didik dapat lebih saling terbuka.
Karakteristik
Homeroom
Adapun
karakteristik dari homeroom yaitu:
- Teknik
ini pasti bersifat terbuka. Seluruh anggota kelompok harus mau terbuka
satu sama lain tanpa ada informasi yang ditutup-tutupi.
- Bersifat
kekeluargaan. Konselor harus bisa menghadirkan rasa nyaman dan hangat
dalam kelompok.
- Dilakukan
secara berkelompok dalam suasana hangat, bebas, nyaman, dan menyenangkan.
Tujuan
dan Manfaat Homeroom
Tujuan
dari pelaksanaan teknik home room yaitu:
- Agar
guru dapat mengenal murid-muridnya dengan lebih baik sehingga dapat
membantunya secara efisien
- Menjadikan
peserta didik akrab dengan lingkungan baru
- Untuk
memahami diri sendiri (mampu menerima kekurangan dan kelebihan diri
sendiri ) dan memahami orang lain dengan (lebih) baik
- Untuk
berpartisipasi dalam kegiatan kelompok
- Untuk
mengembangkan sikap positif dan kebiasaan belajar
- Untuk
menjaga hubungan sehat dengan orang lain
- Untuk
mengembangkan minat dan keterlibatan dalam kegiatan ekstrakurikuler
- Untuk
membantu peserta didik dalam memilih bidang spesialisasi
- Sadar
akan kepentingan sendiri
Sedangkan
manfaat dari adanya teknik homeroom menurut Hastiti (2004) yaitu:
- Adanya
kesempatan untuk berkontak dan komunikasi dengan banyak peserta didik
- Memberikan
informasi yang dibutuhkan oleh peserat didik
- Peserta
didik dapat menerima dirinya setelah menyadari bahwa teman-temannya sering
menghadapi persoalan, kesulitan,dan tantangan yang kerap kali sama
- Peserta
didik menyadari tantangan yang dihadapinya; lebih berani mengemukakan
pandanganya ketika berada dalam suatu kelompok; lebih menerima pandangan
atau pendapat yang dikemukakan oleh seoarang teman dari pada yang
diutarakan oleh seorang konselor
Prosedur
Pelaksanaan Homeroom
Pelaksanaan
bimbingan kelompok dengan teknik homeroom ini sama dengan bimbingan kelompok
pada umumnya, yang menjadi pembeda hanyalah teknik yang digunakan yaitu
homeroom dimana suasana kekeluargaan ini harus tercipta. Adapun tahapan
pelaksanaan homeroom yaitu:
- Tahap
Pembentukan
Pada tahap ini para anggota kelompok
membentuk suatu lingkaran dan saling memperkenalkan diri, serta adanya
penjelasan dari pemimpin kelompok mengenai tujuan yang ingin dicapai. Pemimpin
kelompok harus bisa menghadirkan suasana yang nyaman terlebih dahulu agar
anggota dapat terstimulus dan ikut bertanggung jawab selama kegiatan.
- Tahap
peralihan
Merupakan tahap dimana pemimpin
kelompok bisa menghadrinkan suasan sesuai tujuan serta berperan aktif dalam
membawa kelompok agar bisa mengikuti bimbingan dengan baik. Dengan cara
menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahap selanjutnya, dan
menanyai angggota kelompok mengenai kesiapan dalam mengikuti bimbingan.
- Tahap
inti
Tahap ini merupakan tahap dimana
adanya pembahasan mengenai masalah-masalah yang muncul dalam proses bimbingan
kelompok.
- Tahap
pengakhiran
Merupakan tahap paling akhir dari
proses layanan bimbingan kelompok dengan ditandai anggota kelompok memberi
pesan kesan serta evaluasi mengenai pelaksanaan kegiatan.
Kelebihan
Homeroom
Menurut
Pietrofesa (dalam Amrullah, 2021) mengemukakan bahwa kelebihan teknik homeroom
antara lain:
- Siswa
yang mengikuti homeroom dipimpin oleh guru atau konselor selama satu tahun
atau lebih maka kontiniutas dan kemajuan kegiatan bimbingan dapat
direncanakan dengan lebih baik.
- Waktu
yang lama dalam mengikuti homeroom memungkinkan untuk membina kepercayaan
dan kohesivitas kelompok, yang merupakan elemen-elemen penting untuk
bimbingan kelompok yang efektif.
- Bila
kegiatan homeroom diorganisasikan sesuai dengan tingkat kelas siswa, maka dapat
diprogramkan kegiatan-kegiatan bimbingan yang sesuai dengan tingkat
perkembangan siswa.
- Apabila
struktur kegiatan homeroom dilaksanakan diseluruh sekolah, maka program
kegiatan bimbingan dapat dilaksanakan dengan terkoordinasi.
Kelemahan
Homeroom
Kelemahan dari metode homeroom yaitu:
1. Metode ini tidak akan berjalan mulus jika tidak dalam bentuk kelompok
2. Sulit menggiring siswa pada kondisi nyaman dalam sebuah proses bimbingan sehingga keterampilan konselor dalam membina hubungan baik dengan siswa sangatlah dibutuhkan.
Daftar
Rujukan
Amrullah, A. 2021. Efektivitas Layanan Konseling Kelompok dengan Teknik Home Room untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas VIII MTs Muhammadiyah Sukarame Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2018/2019. Doctoral Dissertation, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
Hastuti,
Winkel. 2004. Bimbingan Dan Konselin Di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media
Abadi.
Rumegang, R.C. 2020. Penerapan Metode Bimbingan Home Room dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Bimbingan Konseling dan Pendidikan, I (02)
Tohirin.
2013. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah. Depok: PT. Raja Grafindo
Persada.
Komentar
Posting Komentar