Daftar Cek Masalah



DAFTAR CEK MASALAH



RANGKUMAN MATERI
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Assesmen Psikologi Teknik Non-Testing
yang dibina oleh Ibu Yuliati Hotifah, S.Psi, M.Pd


Disusun oleh :
1.      Aidatul Fikriyah                         160111600141
2.      Arif Ahmad Zubaidi                  160111600150
3.      Avi Lailatul Farida                     160111600017
4.      Mitha Silvia Yuhanata               160111600020



 








BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Maret 2017


Daftar Cek Masalah

1.      Pengertian Daftar Cek Masalah (DCM)
Daftar Cek Masalah merupakan seperangkat daftar berisi pernyataan-pernyataan yang merupakan masalah yang diasumsikan biasa dialami oleh individu dalam tingkat perkembangan tertentu. DCM digunakan untuk mengungkap masalah-masalah yang dialami oleh individu, dengan merangsang atau memancing individu untuk mengutarakan masalah yang pernah atau sedang dialaminya.Daftar Cek Masalah (DCM) dikembangkan oleh Ross L. Mooney pada tahun 1940 yang bertujuan untuk membantu siswa mengungkapkan masalah pribadi mereka.

2.      Bidang Daftar Cek Masalah (DCM)
Untuk mempermudah proses penggunaan DCM, berbagai masalah peserta didik diklasifikasikan dalam beberapa bidang yaitu :
a.    Kesehatan dan perkembangan fisik (Health and Physical Devolopment) atau HPD
b.    Keadaan penghidupan dan keuangan (Finance, Living conditions and Employment) atau FLE.
c.    Rekreasi dan hobi (Social and Recreational Activities) atau SRA
d.   Kehidupan sosial dan keaktifan berorganisasi (Social Psychological Relations) atau SPR
e.    Hubungan pribadi (Personal Psychological Relations) atau PPR
f.     Muda-mudi (Courtship, Sex and Marriage) atau CSM
g.    Kehidupan keluarga (Home and Family) atau HF
h.    Agama dan moral (Morals and Religion) atau MR
i.      Penyesuaian terhadap sekolah (Adjustment to College Work) atau ACW
j.      Masa depan dan cita-cita pendidikan/jabatan (The Future Vocational and Educational) atau FVE
k.    Penyesuaian terhadap kurikulum (Curriculum and Teaching Procedures) atau CTP

3.      Fungsi dan Manfaat DCM
Fungsi DCM :
a.    Untuk memudahkan individu mengemukakan masalah yang pernah dan sedang dialami. Dengan DCM memungkinkan individu mengingat kembali masalah-masalah yang pernah dialaminya.
b.    Untuk sistematisasi jenis masalah yang ada pada individu agar memudahkan analisis dan sintesis dengan cara atau alat lain.
c.    Untuk menyarankan suatu prioritas program pelayanan bimbingan dan konseling sesuai dengan masalah individu atau kelompok pada saat itu.
Manfaat DCM :
a.    Untuk melengkapi data individu yang sudah ada.
b.    Untuk mengenal individu yang perlu segera mendapat bimbingan khusus.
c.    Sebagai pedoman penyusunan program bimbingan klasikal dan bimbingan kelompok pada umumnya.
d.   Untuk mendalami masalah individu maupun kelompok.

4.      Kelebihan dan Kekurangan DCM
Kelebihan Daftar Cek Masalah (DCM)
a.    Pada proses pelaksanaan bersifat efisien karena pelaksana DCM dapat di lakukan secara klasikal, sehingga guru pembimbing dalam waktu singkat dapat memperoleh data yang banyak.
b.    Pada akurasi data yang diperoleh melalui DCM memiliki validitas dan realibilitas tinggi mengingat peserta didik yang mengisi dapat langsung melakukan pengecekan sendiri, kesesuaian masalah yang di rasakan atau dialami. Selain itu karena penyediaan butir permasalahan cukup banyak, maka memberi peluang data masalah yang di ungkapkan melalui DCM bersifat teliti, mendalam dan meluas.
c.    Dari segi fungsinya, penggunaan DCM memudahkan peserta didik mengemukakan masalah mengingat penyediaan butir permasalahan yang banyak memudahkan peserta didik untuk mengenali permasalahan yang sedang atau pernah di alaminya.
d.   Sistemasi jenis masalah yang dikelompokkan dalam berbagai bidang mempermudah guru pembimbing untuk melakukan analisis dan sintesa data serta merumuskan kesimpulan masalah yang dialami peserta didik.
e.    Penggunaan DCM memiliki banyak manfaat antara lain konselor lebih mengenal peserta didiknya yang membutuhkan bantuan segera, konselor memiliki peta masalah individu maupun kelompok, hasil DCM dapat di gunakan sebagai landasan penetapan layanan bimbingan dan konseling yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik dan yang lebih penting lagi peserta didik dpat memahami masalah yang dialami dan memahami apakah dirinya memerlukan bantuan atau tidak.
Kekurangan Daftar Cek Masalah (DCM)
a.    Membutuhkan waktu yang banyak untuk mengolah hasil sebagai konsekuensi dari banyaknya jumlah bidang masalah dan jumlah butir pernyataan masalah yang tersedia
b.    Data yang diungkapkan melalui DCM masih bersifat umum berbentuk peta masalah dan banyaknya masalah yang dialami pada setiap bidang, sehingga untuk mendalami pemahaman terhadap masalah peserta didik, guru pembimbing perlu mengkombinasi dengan metode assessment lain seperti wawancara.

5.      Langkah-langkah Penggunaan Daftar Cek Masalah (DCM)
Secara umum, peran konselor dalam proses penggunaaan DCM adalah sebagai perencana, pelaksana, pengelola hasil dan penindak lanjut hasil asesmen.
1)   Konselor sebagai Perencana
·            Menetapkan tujuan pelaksanaan
·           Menetapkan waktu, sasaran dan jumlah peserta didik yang akan mendapat layanan asesmen
·           Menyiapkan lembar asesmen DCM sesuai jumlah peserta didik
·           Menyiapkan lembar jawaban DCM
·           Menyiapkan ruang dengan situasi yang tenang, pencahayaan yang baik dan tempat duduk yang nyaman
2)   Konselor sebagai Pelaksana
·           Memberikan verbal setting sebelum mulai (menjelaskan tujuan, manfaat dan kerahasiaan)
·           Meminta individu menyiapkan alat tulis
·           Membagi lembar asesmen dan lembar jawaban DCM
·           Menginformasikan bahwa pengerjaan DCM tidak memiliki batas waktu
·           Melakukan pemeriksaan ketepatan peserta didik dalam cara mengisi DCM
·           Mengumpulkan hasil pengisian DCM
3)   Konselor sebagai Pengelola Hasil
Konselor melakukan pengolahan hasil DCM dengan melakukan perhitungan secara kuantitatif menggunakan format tabulasi pengolahan dan rumus yang telah ditetapkan. Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan konselor dalam mengolah data hasil DCM secara kuantitatif :
·           Guru pembimbing melakukan analisis kuantitatif menggunakan format tabulasi yang disediakan.
Berdasarkan hasil pengolahan secara kuantitatif, konselor melakukan analisis secara kualitatif. Tahapan pengolahan data secara kualitatif adalah sebagai berikut :
·           Pada saat melakukan analisis data kualitatif, konselor perlu menelaah setiap butir pernyataan yang dipilih peserta didik untuk setiap bidang masalah.
·           Konselor mengelompokkan dan menuliskan setiap butir masalah yang dipilih peserta didik sesuai dengan sebelas bidang masalah.
·           Buat deskripsi masalah untuk setiap bidang dengan menarik kesimpulan umum dari seluruh butir masalah yang dipilih pada bidang tersebut. Berarti konselor menghasilkan kesimpulan untuk 11 bidang masalah.
·           Konselor membuat deskripsi masalah keseluruhan yang dirasakan peserta didik dengan membuat analisis dinamika hubungan diantara bidang masalah yang memiliki presentase paling dominan atau yang memiliki klasifikasi kurang dan kurang sekali.
·           Pengolahan hasil DCM harus dilakukan paling lambat satu minggu setelah pengisian, mengingat permasalahan individu bersifat dinamis dan bisa mengalami perubahan.
4)   Konselor sebagai Penindaklanjut
Dalam peran ini, konselor melakukan tindak lanjut dari hasil asesmen dengan membuat program layanan bimbingan dan konseling yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi peserta didik.

6.      Cara Pengerjaan DCM 
a.    Siswa diminta menuliskan identitasnya secara lengkap sesuai format isian yang disediakan dalam lembarjawab DCM.
b.    Siswa dipersilahkan membaca item-item yang di dalamnya berisi pernyataan-pernyataan yang mengandung permasalahan-pennasalahan yang biasa dialami oleh individu. 
c.    Siswa diminta menuliskan nomer item pernyataan di lembar jawab, jika masalah tersebut sesuai dengan yang pemah dialami atau sedang dialami 
d.   Memotivasi siswa agar dapat mengerjakan dengan jujur, dengan memberikan jaminan kerahasiaan akan semua jawabannya
e.    Menginformasikan bahwa hasil DCM akan dijadikan acuan dalam memberikan layanan (bantuan) pada siswa.
f.     Waktu yang diberikan pada siswa setara dengan satu jam pelajaran, yakni 40 menit.

7.      Implikasi Hasil Aplikasi Instrumentasi dalam Pelayanan Bimbingan dan Konseling
a.    Perencanaan Program Konseling.
Penyusunan program layanan konseling di sekolah, baik program tahunan maupun semesteran seharusnya didasarkan pada data tentang variasi masalah siswa, hasil ulangan/ujian, bakat dan minat serta kecenderungan siswa, dan data lainnya yang kesemuanya terkumpul dalam kegiatan Need Assessment.. 
Hasil Aplikasi Instrumentasi secara jelas telah menunjukkan berbagai data  yang menyangkut kondisi responden, maka akan ditemukan Need Assessment sebagai dasar penyusunan/perencanaan program konseling. Dengan data yang lengkap dari Aplikasi Instrumentasi ini dapat dirumuskan Program Konseling secara menyeluruh untuk setiap kelas dengan mengacu kepada kebutuhan siswa baik perorangan maupun kelompok. Pada intinya untuk berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung konseling direncanakan berdasarkan data hasil Need Assessment.
b.    Penetapan Peseta Layanan
Berdasarkan data hasil instrumentasi, Konselor dapat menetapkan individu yang perlu mendapat layanan konseling, baik layanan dengan format klasikal, kelompok maupun individual.
c.    Sebagai Isi Layanan
Data yang terungkap dari penyelenggaraan Aplikasi Instrumentasi ini dapat pula menjadi isi dari layanan konseling. Hal ini disebabkan karena dalam penyelenggaraan Aplikasi Instrumentasi khususnya yang mengungkap tentang hubungan sosial (sosiogram), inteligensi, bakat dan minat dapat dijadikan sebagai isi layanan.  Untuk hal ini diperlukan  kecermatan Konselor dalam melihat relevansi antara hasil Aplikasi Instrumentasi dengan kebutuhan Klien dan menggunakannya secara tepat, dengan senantiasa menerapkan asas kerahasiaan sebagaimana mestinya.
d.   Tindak lanjut Layanan
Hasil instrumentasi, khususnya hasil evaluasi dapat digunakan sebagai pertimbangan bagi upaya tindak lanjut pelayanan terhadap klien. Kecermatan Konselor terhadap kesesuaian antara hasil evaluasi dan upaya tindak lanjutnya sangat diperlukan.
e.    Pengembangan.
Dalam upaya pengembangan layanan konseling, dasar utama yang diperlukan adalah data yang akurat dan handal. Dalam hal ini, data hasil Aplikasi Instrumentasi dengan tingkat validitas dan reliabilitas yang tinggi dapat secara tepat menunjang pengembangan program pelayanan konseling dalam jangka panjang. Dalam hal ini diperlukan berbagai instrumentasi yang komprehensif, dari berbagai kelompok responden dalam jangka waktu yang relatif memadai. Dengan data gabungan tersebut, akan nampak arah pokok yang dapat dijadikan arah dan garis besar pengembangan layanan konseling.

8.      Contoh Format Daftar Cek Masalah

DAFTAR CEK MASALAH
PETUNJUK : Isilah dengan memberi tanda cek ( √ ) pada kolom ya atau tidak dalam kolom jawaban yang sesuai dengan keadaan diri Anda.
NO
MASALAH
JAWABAN
YA
TIDAK
1
Kadang-kadang perasaan tidak enak karena badan terlalu kurus


2
Kadang-kadang perasaan tidak enak karena badan terlalu gemuk


3
Sering sakit


4
Mudah lelah


5
Sering sakit kepala/ pusing


6
Mengalami gangguan mata


7
Sering kurang nafsu makan


8
Merasa kurang tidur


9
Kerongkongan sering serak.


10
Kadang-kadang saya merasa malu dengan keadaan kulit saya


11
Kadang-kadang perasaan tidak enak karena badan terlalu pendek


12
Kadang-kadang perasaan tidak enak karena badan terlalu tinggi


13
Mengalami gangguan pada pendengaran


14
Mengalami gangguan dalam berbicara (misalnya gagap)


15
Suka alergi (demam, asma, gatal-gatal, kulit, dsb)


16
Keadaan gigi kurang memuaskan


17
Sering ingusan atau mengalami gangguan hidung


18
Suka merokok


19
Mengalami gangguan pada kaki


20
Keluarga saya sering mengeluh tentang masalah keuangan


21
Tampaknya saya harus berhenti sekolah dan mencari pekerjaan


22
Ingin mendapatkan pekerjaan sambilan yang dapat saya lakukan sekarang


23
Ingin bekerja pada waktu libur untuk mengatasi beban keuangan


24
Tempat tinggal terlalu jauh dari sekolah


25
Merasa canggung di rumah karena ada famili yang tinggal bersama kami


26
Di rumah tidak punya kamar sendiri


27
Merasa tidak betah tinggal di rumah


28
Kadang-kadang terpaksa meminjam uang kepada teman untuk memenuhi kebutuhan hidup


29
Sekarang saya bekerja demi mencukupi sebagian keperluan saya


30
Lambat berkenalan dengan orang lain


31
Canggung bila berhadapan dengan orang lain


32
Tidak diperbolehkan memakai kendaraan yang ada di rumah


33
Tidak diperbolehkan pergi kemana saja dengan teman yang saya sukai


34
Sangat jarang mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh siswa (OSIS)


35
Tidak lancar bergaul dengan lawan jenis


36
Merasa kurang menarik bagi lawan jenis


37
Dilarang pacaran oleh orang tua


38
Tidak tahu bagaimana seharusnya bergaul dengan lawan jenis


39
Pernah mengalami kekecewaan dalam berpacaran


40
Tidak punya kawan akrab


41
Dalam menjalin persahabatan tidak bisa bertahan lama


42
Menyukai seseorang, tapi orang itu tidak menyukai saya


43
Saya bergaul dengan teman yang tidak disukai oleh keluarga saya


44
Takut ditinggalkan oleh kawan yang sangat saya sayangi


45
Merasa suka dibicarakan (digosipkan) orang lain


46
Sering diperolok-olokan orang lain


47
Merasa ada suatu kelainan pada diri saya


48
Tidak bisa bergaul dengan orang lain secara lancar


49
Kadang-kadang merasa khawatir tentang kesan orang lain terhadap saya


50
Merasa mudah terpengaruh oleh orang lain





Daftar Pustaka :
blog.uad.ac.id/rahmawati1300001260/2015/01/09/daftar-cek-masalah-dcm/

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer