Diskusi Kelompok: Team Games Tournament (TGT)

TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT)

 

Pengertian Team Games Tournament  (TGT

Secara umum TGT sama saja dengan STAD (baca postingan sebelumnya) kecuali satu hal: TGT menggunakan Turnamen Akademik, dan menggunakan kuis-kuis dan sistem skor kemajuan individu, dimana para siswa berlomba-lomba sebagai wakil tim meraka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik sebelumnya setara seperti mereka. TGT sangat sering digunakan dengan STAD, dengan menambahkan turnamen tertentu pada struktur STAD yang biasanya (Slavin, 2010).

 

Prosedur Pelaksanaan TGT

Berikut ini merupakan prosedur pelaksanaan TGT:

1.      Guru menyiapkan: kartu soal, lembar kerja siswa, dan alat atau bahan.

2.      Siswa dibagi atas beberapa kelompok (tiap kelompok anggotanya lima/enam siswa).

3.      Guru mengarahkan aturan permainannya.  Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

a.       Siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan empat orang yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi atau jenis kelamin

b.      Guru menyiapkan materi, dan kemudian siswa bekerja di dalam tim mereka untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai materi tersebut.

c.       Seluruh siswa mengerjakan kuis dan tidak boleh saling membantu antar siswa.

 

Karakteristi TGT

Karakteristik Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) menurut Shoimin (2014:203) menyatakan bahwa karakteristik-karakteristik pada model pembelajarn TGT termuat dalam lima komponen utama, yaitu:

1.    Presentasi Kelas (Penyajian Kelas)

Sama seperti dalam STAD, yaitu: Materi dalam TGT pertama- tama diperkenalkan dalam presentasi di dalam kelas. Ini merupakan pengajaran langsung seperti yang sering kali dilakukan atau diskusi pelajaran yang dipimpin oleh guru, tetapi bisa juga memasukkan presentasi Audiovisual. Bedanya presentasi kelas dengan pengajaran biasa hanyalah bahwa presentasi tersebut haruslah benar-benar berfokus pada TGT. Dengan cara ini, para  siswa akan menyadari bahwa mereka harus benar-benar memberi perhatian penuh selama presentasi kelas, karena dengan demikian akan sangat membantu mereka mengerjakan kuis-kuis/game-game, dan skor kuis mereka menentukan skor tim mereka. 

2.    Kelompok (tim)

Tim terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili seluruh  bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan etnistas. Fungsi utama dari tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar, dan lebih khususnya lagi, adalah untuk mempersiapkan anggotanya untuk bisa mengerjakan kuis dengan baik. Setelah guru menyampaikan materinya, tim berkumpul untuk mempelajari lembar-kegiatan atau materi lainnya. Yang paling sering terjadi, pembelajaran itu melibatkan pembahasan permasalahan bersama, membandingkan jawaban, dan mengoreksi tiap kesalahan pemahaman apabila anggota tim ada yang membuat kesalahan.  

3.    Game

Gamenya terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang kontennya  relevan yang dirancang untuk menguji pengetahuan siswa yang diperolehnya dari presentasi di kelas dan pelaksanaan kerjaa tim. Game tersebut dimainkan di atas meja dengan tiga orang siswa, yang masing-masing mewakili tim yang berbeda. Kebanyakan game hanya berupa nomor-nomor pertanyaan yang ditulis pada lembar yang sama. Seorang siswa mengambil sebuah kartu bernomor dan harus menjawab pertanyaan sesuai nomor yang tertera pada kartu tersebut. Sebuah aturan tentang penantang memperbolehkan para pemain saling menantang jawaban masingmasing.

4.    Turnamen

Turnamen adalah sebuah struktur di mana game berlangsung.  Biasanya berlangsung pada akhir minggu atau akhir unit, setelah  guru memberikan presentasi di kelas dan tim telah melaksanakan kerja kelompok terhadap lembar-kegiatan. Pada turnamen pertama, guru menunjuk siswa untuk berada pada meja turnamen, tiga siswa berprestasi tinggi sebelumnya pada meja 1, tiga berikutnya pada meja 2, dan seterusnya. Kompetisi yang seimbang ini, seperti halnya sistem skor kemajuan individual dalam STAD, memungkinkan para siswa dari semua tingkat kinerja sebelumnya berkontribusi secara maksimal terhadap skor tim mereka jika mereka melakukan yang terbaik.  

5.    Team Recognize (Penghargaan Kelompok)

Sama seperti dalam STAD, yaitu: Tim akan mendapat sertifikat  atau bentuk penghargaan yang lain apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu. Skor tim dapat juga digunakan untuk menentukan dua puluh persen dari peringkat mereka (Slavin, 2010).

 

Kelebihan Metode TGT adalah:

1.      Lebih meningkatkan pencurahan waktu untuk tugas.

2.      Mengedepankan penerimaan terhadap perbedaan individu.

3.      Dengan waktu yang sedikit dapat menguasai materi secara  mendalam.

4.      Proses belajar mengajar berlangsung dengan keaktifan dari siswa.

5.      Mendidik siswa untuk berlatih bersosialisasi dengan orang lain.

6.      Motivasi belajar lebih tinggi.

7.      Hasil belajar lebih baik.

8.      Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi.


  Kelemahan TGT adalah:

1.      Bagi Guru

Sulitnya pengelompokkan siswa yang mempunyai kemampuan heterogen dari segi akademis. Kelemahan ini akan dapat diatasi jika guru yang bertindak sebagai pemegang kendali, teliti dalam menentukan pembagian kelompok. Dan waktu yang dihabiskan  untuk diskusi oleh siswa cukup banyak sehingga melewati waktu yang sudah ditetapkan. Kesulitan ini dapat diatasi jika guru mampu menguasai kelas secara menyeluruh.

2.      Bagi siswa

Masih adanya siswa berkemampuan tinggi kurang terbiasa dan sulit memberikan penjelasa kepada siswa yang lainnya. Untuk mengatasi kelemahan ini, tugas guru adalah membimbing dengan baik siswa yang mempunyai kemampuan akademik tinggi agar dapat dan mampu menularkan pengetahuannya kepada siswa yang lain.


Komentar

Postingan Populer